Trunking Protocol
Trunking Protocol
Perlu digaris bawahi VTP protokol yang
di manfaatkan untuk mengkomodasi terbentuknya link trunking pada perangkat
keluar Cisco seperti switch. VT[P hanyalah standar protokol yang perfungsi
dalam mengatur dan membagi konfigurasi VLAN antara-switch. Konsep trunking
sendiri merunjuk pada motode yang menyediakan jalur komunikasi jaringan
dengan jumblah klien banyak dalam sebuah
jalur media, tetapi dengan banyak jalur virtual jaringan.untuk masuk dalam
metode trunk,anada harus mengatur switchport dalam mode trunk. Trunk link
sendiri merupakan sambungfan link poit-poit yang mampu mendukung kecepatan
tinggi antara 100 hinga 1000 mbps sahingga sangat cocok menjadi jalur tranmisi
data dengan beragam janis tipe data maupun VLAN ID.
Anda dapat mengatur dan menentukan jenis port dalam
switch sesuai dengan kebutuhan berdasarkan table berikut.
Tabel 1.10 jenis
poprt dan switch
No
|
Command
|
penjelasan
|
1.
|
Switchport
mode access
|
Berfungsi
mentukan pengaksesan port
|
2.
|
no
switchport
|
Melakukan
disble port
|
3.
|
Switchport
mode trunk
|
Mengatur
port menjadi trunking port
|
4.
|
Switchport
mode VLAN 4
|
Mengatur
port dengan ID VLAN=4
|
Tidak semua pretokol trunking menerapkan proses enkapsulasi.Hal
tersebut dikarenakan hanya melakukan pemamdaan (tangging) untuk mempermuda
terjalinnya komunikasi anatara host dalam VLAN maskipun berbeda switch. Berikut
ini ada empat jenis pretokol trunk.
1.
ISL
ISL(inte
switch link) merupakan pretokol yang dirilis oleh cisco dengan tujuan
mengenkapsulasi secara penu (fully encepsulation) pada paket frame ethernet
dengan menambahkan header ISL dan frame check (FCS).Protokol ini tidak
kompatibel dengan perangkat selain cisco karena di keluar kan sebelum standar
IEEE merilis aturan baru. Panjang header ISL sebanyak 26 byte dan dilengkapi
FCS sebesar 4 byte membuat teknik enkapsulasi menjadi lebih aman. Metode ini
sering di sebut dengan external tagging.
Table 1.11 Steruktur
data enkapsuali ISL.
ISL Header (26 Byte)
|
Encapsulated Frame
|
FCS (4Byte
|
2.
IEE 802.1 Q
IEE
802.1 Q ini merupakan aturan baku yang dikeluarkan IEEE agar dapat di terapkan
pada berbagai perangkat keras jaringan berbasis ethernet dari vendor-vendor berbeda. Perbedaan antara ISL
dengan 802.1 Q adalah jika ISL menerapkan external tanggig process,802.1 Q
mengunakan mode internet tangging process dengan header FCS pada frame paket
data ethernet, akan menjadi berubahan nilai header tersebut. Pada saat frame
data sedang memasuki switch, akan di berikan tangging berupah informasi
tambahan VLAN propertis. Tangging tersebut akan selalu mengikuti proses
pengiriman frame data saimpai pada tujuannya.
3.
IEE 802.10 Q
Protokol IEE 802.10 Q secara khusus digunakan untuk
FDDI (fiber distibuted data interface). Selajutnya, pretokol ISL akan di
notifikasihkan, kemudian pretokol IEEE 802.10 akan digunakan untuk melewatkan
frame VLAN. Kandungan informasi dalam paket data IEEE 802.10 Q terdiri atas
field security association identifer (SAID), link saerver access poit (LSAP),
dan managemen defined field (MDF).
4.
LANE
LANE merupakan kependekan LAN Emulation
sebagai salah satu protokol dalam VLAN melalui makanisme ATM network tenpa
melakukan proses enkapsulasi ketika tangging VLAN jaringna.
Istilah VLAN tangging sendiri sering ditulis disebut dalam beberapa
penjelasan meteri ini.apa itu VLAN tangging ?, VLAN tangging adalah sebuah
metode yang mengizinkan port switch melayani banyak tranmisi data dari VLAN
sebanyak 1005 ID agar dapat melewati switch dan sampai pada tujuan berdasarkan
paket tag ID asal pangirim data sehinga memudahkan menentukan interface yang
akan di tuju. VLAN tangging cukup menentukan keberhasilan terjadinya
perbentukan link trunking dalam menangani lalu lintas data dari bagian VLAN.
Knsep VLAN yang dijelaskan pada subbab sebelumnyan
selalu mengacu pada konsep pembuatan VLAN
secara statis.pada beberapa kasus, anada membuat dan mengkofigurasi
dynamic VLAN membership, yaitu sebuah VLAN yang tidak memerlukan seseorang
tekmisi jaringan untuk mendetifikasikannya sendiri pada saat port switch. Hal
tersebut dikarnakan penomoran VLAN dapat dilakukan secara otomatis oleh server
secara terputus yang sering disebut dengan
VMPS (VLAN membership policy server ).VMPS sendiri baru tersedian pada
CatOS pada cisco catalyst seri 4000 ke atas .selain mengunakan cisco, anda
dapat membangun server VMPS secara gratis pada linux mengunakan aplikasi
openVMPS dan FreeRadius.
Latihan Praktik
Ikut petunjuk berikut untuk melakukan
konfigurasi VLAN trunking dengan packet tracer.
1.
Buat cesain jaringan dengan packet traket 7.1 sepwrti gambar berikut .
Tabel
1.12 Daftar interface SW1_SMK dan SW2_SMK.
Port
switch
|
VLAN
|
Port
switch
|
VLAN
|
|
FastEthernet 0/1
|
VLAN 100
|
FastEthernet 0/1
|
TRUNK
|
|
FastEthernet 0/2
|
VLAN 100
|
FastEthernet 0/2
|
VLAN 200
|
|
FastEthernet 0/3
|
VLAN 200
|
FastEthernet 0/3
|
VLAN 200
|
|
FastEthernet 0/4
|
VLAN 200
|
FastEthernet 0/4
|
VLAN 100
|
|
FastEthernet 0/5
|
TRUNK
|
FastEthernet 0/5
|
VLAN 100
|
2. Atur IP address pada setiap PC sesuat
skala topologosn jaringan (lihat gambar).
3.Selanjutnya, ikuti langka-langakah dalam
konfigurasi SW1_SMK.
Langkah
Ke-
|
command
|
Keterangan
|
1
|
Switch>
Switch>enable
Switch#configuration terminal Enter configuration commads, one per line . End with CNTL/Z.
Switch (config) #hostname SW1_SMK
|
Login ke SW1_SMK,masuk ke Global Configuration Mode,setelah di
gunakan hostname switch
|
2
|
SW1_SMK (config) #vlan 100
SW1_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
SW1_SMK (config-vlan) #exit
SW1_SMK (config) #vlan 200
SW1_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
SW1_SMK (config-vlan) #exit
|
Menambahkan VLAN 100 Dan VLAN 200
|
3
|
SW1_SMK #interface range fa0/1-2
SW1_SMK (config-if-range)
#switchport access
SW1_SMK (config-if-range) #switch access vlan 100
SW1_SMK (config-if-range) #exit
SW1_SMK #interface range fa0/3-4
SW1_SMK (config-if-range)
#switchport access
SW1_SMK (config-if-range) #switch access vlan 200
SW1_SMK (config-if-range) #exit
SW1_SMK (config) #interface fa0/9
SW1_SMK (config-if) #switchport mode
trunk
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol
on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up down
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol
on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up
SW1_SMK (config-if) #switchaport
trunk allow vlan 1,100,200
SW1_SMK (config-if) #exit
|
Mengkonfigurasi interface Fa0/1-2 ke
mode access dengan VLAN-ID 100
Mengkonfigurasi interface Fa0/3-4 ke
mode access dengan VLAN-ID 200
Mongonfigurasi interface Fa0/5 ke
mode trunk dan hanya mengizikan VLAN-ID 1,100,dan 200
|
4
|
SW1_SMK (config) #interface vlan 100
SW1_SMK (config-if) #
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface
Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on interfsce Vlan100, changed
state to up
SW1_SMK (config-if) #ip address
192.168.0.253 255.255.255.0
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK (config) #interface vlan 200
SW1_SMK (config_if) #
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on interfsce Vlan200, changed
state to up
SW1_SMK (config-if) #ip address
192.168.1.253 255.255.255.0
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK (config) #
|
Mengonfigurasi IP address pada
interface VLAN 100,sebagai IP management
Mengkonfigurasi IP address pada
interface VLAN 200 sebagai IP Management
|
5
|
SW1_SMK (config) #enable secret
masuk
SW1_SMK (config) #ip domain-name
smkbisa
SW1_SMK (config) #username ssh
secret masuk
SW1_SMK (config) #crypto key
generate rsa
The name for the keys will be:
SW1_SMK.
Smkbisa
Choosle the size of the key modulus
in the range of 360 to 2048 for your
General purpose kays. Choosing a key
Modulus greater rhan 512 may take a few minutes.
How many bits in the modulus [512] :
1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys
will be non-exportable . . .
[OK]
SW1_SMK (config) #
*Mar 1 0:18:44.431: %SSH-5-ENABLED: SSH
1.99 hes been enabled
SW1_SMK (config) #line vty 0 2
SW1_SMK (config-line) #transport
input ssh
SW1_SMK (config-line) #login local
SW1_SMK (config-line) #exit
SW1_SMK (config) #
|
Mengatur username dan password yang
digunakan login melalui SSH
Mengonfigurasi enkripsi SSH
Mengatur agar switch menjalankan
server SSH pada virtual terminal
|
6
|
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK #
%SYS-5-CONFIG_I: configurad from
console by console
SW1_SMK#show vlan
VLAN Name Status Ports
----
--------------------------------------- --------------
---------------------------------------
1 default active FA0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11,
Fa0/12, FA0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20,
Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig0/1,Gig0/2
100 VLAN100 active Fa0/1,Fa0/2
200 VLAN200 active Fa0/3, Fa0/4
1002 fddi- default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trenet-default active
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgMode Trans1
Trans2
---- ------ ---------- -----
------ ------ ------ ---- -------------- ------ ------------ ------- --------
---------------
1enet 100001 1500 - - - - - 0 0
10 enet 100010 1500 - - - - - 0 0
200 enet 100020 1500 - - - - - 0 0
1002 fddi 101002 1500 - - - - - 0 0
1003 tr 101003 1500 - - - - - 0 0
1004 fdnet 101004 1500 - - - ieee – 0 0
1005 trnet 101005 1500 - - - ibm – 0 0
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1
Trans2
---- ----- --------------- ------ --- --- -------------- ----------
----------- -------------- ------------ ------------ ----------
Remote SPAN VLANs
--------------------------------------------------------------------------------
Primary Secondary Type ports
-------- ----------- ----------------------------
-------------------------------------------------
SW1_SMK #
|
Menampilkan interface yang terdaftar pada
VLAN.sebelumnya keluar terlebih dahulu dari Global Configuration Mode
|
7
|
SW1_SMK#copy running-config
startup-config
Destination filename [startup-config] ?
[OK]
SW1_SMK#
|
Menyimpan konfigurasi switch ke
NVRAM agar konfigurasi tidak hilang
saat switch di-restart
|
4.Periksa bahwa mode trunk telah berjalan pada switch SW1_SMK.
Langkah
Ke-
|
command
|
Keterangan
|
1
|
SW1_SMK#
SW1_SMK#show
interface trunk port mode encepsulation status native vlan
Fa0/5 1,100,200
Port
Vlans allowed and active in management domain
Fa0/5 1,100,200
Port
Vlans in spanning tree forwarding state and not pruned
Fa0/5 1,100,200
|
Perintah
tersebut menampilkan informasi detail mengenai interface trunk pada SW1_SMK
|
5.Selanjutnya mengatur VLAN pada switch SW2_SMK
Langkah
Ke-
|
command
|
Keterangan
|
1
|
Switch>
Switch>enable
Switch#configuration terminal Enter configuration commads, one per line . End with CNTL/Z.
Switch (config) #hostname SW2_SMK
|
Login
ke SW2_SMK,masuk ke Global
Configuration Mode,setelah di gunakan hostname switch
|
2
|
SW2_SMK (config) #vlan 100
SW2_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
SW2_SMK (config-vlan) #exit
SW2_SMK (config) #vlan 200
SW2_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
SW2_SMK (config-vlan) #exit
|
Menambahkan
VLAN 100 Dan VLAN 200
|
3
|
SW2_SMK #interface range fa0/2-3
SW2_SMK (config-if-range)
#switchport access
SW2_SMK (config-if-range) #switch access vlan 200
SW2_SMK (config-if-range) #exit
|
Mengkonfigurasi
interface Fa0/2-3 ke mode access dengan VLAN-ID 200
|
4
|
SW2_SMK #interface range fa0/4-5
SW2_SMK (config-if-range)
#switchport access
SW2_SMK (config-if-range) #switch access vlan 200
SW2_SMK (config-if-range) #exit
SW2_SMK (config) #interface fa0/1
SW2_SMK (config-if) #switchport mode
trunk
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol
on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up down
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol
on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up
SW2_SMK (config-if) #switchaport
trunk allow vlan 1,100,200
SW2_SMK
(config-if) #exit
SW2_SMK (config) #interface vlan 100
SW2_SMK (config-if) #
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface
Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on interfsce Vlan100, changed
state to up
SW2_SMK (config-if) #ip address
192.168.0.253 255.255.255.0
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK (config) #interface vlan 200
SW2_SMK (config-if) #exit
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface
Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on interfsce Vlan200, changed
state to up
SW2_SMK (config-if) #ip address
192.168.1.253 255.255.255.0
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK
(config) #
|
Mengkonfigurasi interface Fa0/4-5 ke mode
access dengan VLAN-ID 100
Mongonfigurasi
interface Fa0/1 ke mode trunk dan hanya mengizikan VLAN-ID 1,100,dan 200
Mengonfigurasi IP address pada interface
VLAN 100,sebagai IP management
Mengkonfigurasi
IP address pada interface VLAN 200 sebagai IP Management
|
5
|
SW2_SMK (config) #enable secret
masuk
SW2_SMK (config) #ip domain-name
smkbisa
SW2_SMK (config) #username ssh
secret masuk
SW2_SMK (config) #crypto key
generate rsa
The name for the keys will be:
SW1_SMK.
Smkbisa
Choosle the size of the key modulus
in the range of 360 to 2048 for your
General purpose kays. Choosing a key
Modulus greater rhan 512 may take a few minutes.
How many bits in the modulus [512] :
1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys
will be non-exportable . . .
[OK]
SW2_SMK (config) #
*Mar 1 0:18:44.431: %SSH-5-ENABLED: SSH
1.99 hes been enabled
SW2_SMK (config) #line vty 0 2
SW2_SMK (config-line) #transport
input ssh
SW2_SMK (config-line) #login local
SW2_SMK (config-line) #exit
SW2_SMK
(config) #
|
Mengatur username dan password yang
digunakan login melalui SSH
Mengonfigurasi enkripsi SSH
Mengatur
agar switch menjalankan server SSH pada terminal virtual
|
6
|
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK #
%SYS-5-CONFIG_I: configurad from
console by console
SW2_SMK#show vlan
VLAN Name Status Ports
----
--------------------------------------- --------------
---------------------------------------
1 default active FA0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11,
Fa0/12, FA0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20,
Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig0/1,Gig0/2
100 VLAN100 active Fa0/4,Fa0/3
200 VLAN200 active Fa0/2, Fa0/1
1002 fddi- default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trenet-default active
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgMode Trans1
Trans2
---- ------ ---------- -----
------ ------ ------ ---- -------------- ------ ------------ ------- --------
---------------
1enet 100001 1500 - - - - - 0 0
10 enet 100010 1500 - - - - - 0 0
200 enet 100020 1500 - - - - - 0 0
1002 fddi 101002 1500 - - - - - 0 0
1003 tr 101003 1500 - - - - - 0 0
1004 fdnet 101004 1500 - - - ieee – 0 0
1005 trnet 101005 1500 - - - ibm – 0 0
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1
Trans2
---- ----- --------------- ------ --- --- -------------- ----------
----------- -------------- ------------ ------------ ----------
Remote SPAN VLANs
--------------------------------------------------------------------------------
Primary Secondary Type ports
-------- ----------- ---------------------------- -------------------------------------------------
SW2_SMK #
|
Menampilkan
interface yang terdaftar pada VLAN.sebelumnya keluar terlebih dahulu dari Global Configuration Mode
|
7
|
SW2_SMK#copy running-config
startup-config
Destination filename [startup-config] ?
[OK]
SW2_SMK#
|
Menyimpan
konfigurasi switch ke NVRAM agar konfigurasi
tidak hilang saat switch di-restart
|
6.Tampilkan status interface trunk pada switch SW2_SMK.
Langkah
Ke-
|
command
|
Keterangan
|
1
|
SW2_SMK#
SW2_SMK#show
interface trunk
Port
Mode Encapsulation Status Native vlan
Fa0/1
on 802.1q trunking 1
port
mode encepsulation status native vlan
Fa0/1 1,100,200
Port
Vlans allowed and active in management domain
Fa0/1 1,100,200
Port
Vlans in spanning tree forwarding state and not pruned
Fa0/1
1,100,200
|
Perintah
tersebut menampilkan informasi detail mengenai interface trunk pada SW2_SMK
|
7.Tahap akhir, yaitu dengan menguji konektivitas setiap PC clien.
Langkah
Ke-
|
command
|
Keterangan
|
1
|
C:\>ping –n 1
192.168.0.1
Pingng 192.168.0.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.1: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 13ms, Maximum = 13ms, Average = 13ms
C:\>ping –n 1
192.168.0.2
Pingng 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.2: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 2ms, Average = 2ms
C:\>ping –n 1
192.168.0.3
Pingng 192.168.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.3:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.3: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>ping –n 1
192.168.0.4
Pingng 192.168.0.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.4:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.4: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>ping –n 1
192.168.0.253
Pingng 192.168.0.253 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.253:
bytes=32 time<1ms TTL=255
Ping stastistics for 192.168.0.253: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>ping –n 1
192.168.0.254
Pingng 192.168.0.254 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.254:
bytes=32 time=1ms TTL=255
Ping stastistics for 192.168.0.254: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>
|
Pemgujian pada PC0
|
2
|
C:\>ping –n 1
192.168.1.1
Pingng 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.1: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>ping –n 1 192.168.1.2
Pingng 192.168.1.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1=2:
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.2: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>ping –n 1
192.168.1.3
Pingng 192.168.1.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.3
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.3: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 2ms, Average = 2ms
C:\>ping –n 1
192.168.1.4
Pingng 192.168.1.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.4
bytes=32 time=1ms TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.4: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>ping –n 1
192.168.1.253
Pingng 192.168.1.253 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.253:
bytes=32 time=1ms TTL=255
Ping stastistics for 192.168.1.253: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum =1ms, Average = 1ms
C:\>ping –n 1
192.168.1.254
Pingng 192.168.1.254 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.254:
bytes=32 time=1ms TTL=255
Ping stastistics for 192.168.1.254: peckets: sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
C:\>
|
Pemgujian pada PC2
|
Zona Aktivitas
|
A.
Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan V)
1. Apa perbedaan antara 802.1 Q dengan
LINE? Jelaskan.
2. Mengapa VMPS sangat penting dalam
membuat pekerjaan adminitrator? Jelaskan.
3. Bagaimana peran trunking dalam
menghubungkan jaringan VLAN yang berbeda?
B.
Praktikum (Nilai V)
Tugas
praktikum bersipat individu. Buat skema jaringan VLAN dengan mode trunk
berdasarkan gambar berikut.
C.
Eksperimen (Nilai Proyek V)
Pada
tugas praktik sebelumnya (Praktik V) Tambahkan switch baru yang terhubung
dengan switch main, kemudian lakukan konfigurasi sebagai berikut.
1. Ubah
hostname switch menjadi SW_New.
2.
Koneksikan fa0/1 SW_New dengan mode trunk kw switch SW_MAIN.
3.
Buatlah VLAN 20 pada port fa0/2 dan fa0/3.
4.
Pastikan semua klien dalam VLAN 20 SW_New dapat terhubung dengan PC4,PC5,PC2,
dan PC3.
|
Komentar
Posting Komentar