Trunking Protocol

Trunking Protocol
                Perlu digaris bawahi VTP protokol yang di manfaatkan untuk mengkomodasi terbentuknya link trunking pada perangkat keluar Cisco seperti switch. VT[P hanyalah standar protokol yang perfungsi dalam mengatur dan membagi konfigurasi VLAN antara-switch. Konsep trunking sendiri merunjuk pada motode yang menyediakan jalur komunikasi jaringan dengan  jumblah klien banyak dalam sebuah jalur media, tetapi dengan banyak jalur virtual jaringan.untuk masuk dalam metode trunk,anada harus mengatur switchport dalam mode trunk. Trunk link sendiri merupakan sambungfan link poit-poit yang mampu mendukung kecepatan tinggi antara 100 hinga 1000 mbps sahingga sangat cocok menjadi jalur tranmisi data dengan beragam janis tipe data maupun VLAN ID.
                Anda dapat mengatur dan menentukan jenis port dalam switch sesuai dengan kebutuhan berdasarkan table berikut.
Tabel 1.10 jenis poprt dan switch
No
Command
penjelasan
1.
Switchport mode access
Berfungsi mentukan pengaksesan port
2.
no switchport
Melakukan disble port
3.
Switchport mode trunk
Mengatur port menjadi trunking port
4.
Switchport mode VLAN 4
Mengatur port dengan ID VLAN=4
               
Tidak semua pretokol trunking menerapkan proses enkapsulasi.Hal tersebut dikarenakan hanya melakukan pemamdaan (tangging) untuk mempermuda terjalinnya komunikasi anatara host dalam VLAN maskipun berbeda switch. Berikut ini ada empat jenis pretokol trunk.
1.    ISL
ISL(inte switch link) merupakan pretokol yang dirilis oleh cisco dengan tujuan mengenkapsulasi secara penu (fully encepsulation) pada paket frame ethernet dengan menambahkan header ISL dan frame check (FCS).Protokol ini tidak kompatibel dengan perangkat selain cisco karena di keluar kan sebelum standar IEEE merilis aturan baru. Panjang header ISL sebanyak 26 byte dan dilengkapi FCS sebesar 4 byte membuat teknik enkapsulasi menjadi lebih aman. Metode ini sering di sebut dengan external tagging.
Table 1.11 Steruktur data enkapsuali ISL.
ISL Header (26 Byte)
Encapsulated Frame
FCS (4Byte
2.    IEE 802.1 Q
IEE 802.1 Q ini merupakan aturan baku yang dikeluarkan IEEE agar dapat di terapkan pada berbagai perangkat keras jaringan berbasis ethernet dari  vendor-vendor berbeda. Perbedaan antara ISL dengan 802.1 Q adalah jika ISL menerapkan external tanggig process,802.1 Q mengunakan mode internet tangging process dengan header FCS pada frame paket data ethernet, akan menjadi berubahan nilai header tersebut. Pada saat frame data sedang memasuki switch, akan di berikan tangging berupah informasi tambahan VLAN propertis. Tangging tersebut akan selalu mengikuti proses pengiriman frame data saimpai pada tujuannya.
3.    IEE 802.10 Q
Protokol  IEE 802.10 Q secara khusus digunakan untuk FDDI (fiber distibuted data interface). Selajutnya, pretokol ISL akan di notifikasihkan, kemudian pretokol IEEE 802.10 akan digunakan untuk melewatkan frame VLAN. Kandungan informasi dalam paket data IEEE 802.10 Q terdiri atas field security association identifer (SAID), link saerver access poit (LSAP), dan managemen defined field (MDF).
4.    LANE
     LANE merupakan kependekan LAN Emulation sebagai salah satu protokol dalam VLAN melalui makanisme ATM network tenpa melakukan proses enkapsulasi ketika tangging VLAN jaringna.
      Istilah VLAN tangging  sendiri sering ditulis disebut dalam beberapa penjelasan meteri ini.apa itu VLAN tangging ?, VLAN tangging adalah sebuah metode yang mengizinkan port switch melayani banyak tranmisi data dari VLAN sebanyak 1005 ID agar dapat melewati switch dan sampai pada tujuan berdasarkan paket tag ID asal pangirim data sehinga memudahkan menentukan interface yang akan di tuju. VLAN tangging cukup menentukan keberhasilan terjadinya perbentukan link trunking dalam menangani lalu lintas data dari bagian VLAN.
      Knsep VLAN  yang dijelaskan pada subbab sebelumnyan selalu mengacu pada konsep pembuatan VLAN  secara statis.pada beberapa kasus, anada membuat dan mengkofigurasi dynamic VLAN membership, yaitu sebuah VLAN yang tidak memerlukan seseorang tekmisi jaringan untuk mendetifikasikannya sendiri pada saat port switch. Hal tersebut dikarnakan penomoran VLAN dapat dilakukan secara otomatis oleh server secara terputus yang sering disebut dengan  VMPS (VLAN membership policy server ).VMPS sendiri baru tersedian pada CatOS pada cisco catalyst seri 4000 ke atas .selain mengunakan cisco, anda dapat membangun server VMPS secara gratis pada linux mengunakan aplikasi openVMPS dan FreeRadius.
Latihan Praktik
 Ikut petunjuk berikut untuk melakukan konfigurasi VLAN trunking dengan packet tracer.
1. Buat cesain jaringan dengan packet traket 7.1 sepwrti gambar berikut .
Tabel 1.12 Daftar interface SW1_SMK dan SW2_SMK.
Port switch
VLAN
Port switch
VLAN
 FastEthernet 0/1
VLAN 100
 FastEthernet 0/1
TRUNK
FastEthernet 0/2
VLAN 100
FastEthernet 0/2
VLAN 200
FastEthernet 0/3
VLAN 200
FastEthernet 0/3
VLAN 200
FastEthernet 0/4
VLAN 200
FastEthernet 0/4
VLAN 100
FastEthernet 0/5
TRUNK
FastEthernet 0/5
VLAN 100
   2. Atur IP address pada setiap PC sesuat skala topologosn jaringan (lihat gambar).
   3.Selanjutnya, ikuti langka-langakah dalam konfigurasi SW1_SMK.
Langkah Ke-
command
Keterangan
1
Switch>
Switch>enable
Switch#configuration terminal Enter configuration  commads, one per line . End with CNTL/Z.
Switch (config) #hostname SW1_SMK
Login ke SW1_SMK,masuk ke Global Configuration Mode,setelah di gunakan hostname switch
2
SW1_SMK (config) #vlan 100
SW1_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
 SW1_SMK (config-vlan) #exit
SW1_SMK (config) #vlan 200
SW1_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
 SW1_SMK (config-vlan) #exit
Menambahkan VLAN 100 Dan VLAN 200
3
SW1_SMK #interface range fa0/1-2
SW1_SMK (config-if-range) #switchport access
SW1_SMK (config-if-range)  #switch access vlan 100
SW1_SMK (config-if-range)  #exit
SW1_SMK #interface range fa0/3-4
SW1_SMK (config-if-range) #switchport access
SW1_SMK (config-if-range)  #switch access vlan 200
SW1_SMK (config-if-range)  #exit
SW1_SMK (config) #interface fa0/9
SW1_SMK (config-if) #switchport mode trunk
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up down
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up
SW1_SMK (config-if) #switchaport trunk allow vlan 1,100,200
SW1_SMK (config-if) #exit
Mengkonfigurasi interface Fa0/1-2 ke mode access dengan VLAN-ID 100
Mengkonfigurasi interface Fa0/3-4 ke mode access dengan VLAN-ID 200
Mongonfigurasi interface Fa0/5 ke mode trunk dan hanya mengizikan VLAN-ID 1,100,dan 200
4
SW1_SMK (config) #interface vlan 100
SW1_SMK (config-if) #
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN:  Line protocol on interfsce Vlan100, changed state to up
SW1_SMK (config-if) #ip address 192.168.0.253  255.255.255.0
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK (config) #interface vlan 200
SW1_SMK (config_if) #
%LINEPROTO-5-UPDOWN:  Line protocol on interfsce Vlan200, changed state to up
SW1_SMK (config-if) #ip address 192.168.1.253  255.255.255.0
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK (config) #
Mengonfigurasi IP address pada interface VLAN 100,sebagai IP management
Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 200 sebagai IP Management
5
SW1_SMK (config) #enable secret masuk
SW1_SMK (config) #ip domain-name smkbisa
SW1_SMK (config) #username ssh secret masuk
SW1_SMK (config) #crypto key generate rsa
The name for the keys will be:
SW1_SMK.
Smkbisa
Choosle the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your
General purpose kays. Choosing a key Modulus greater rhan 512 may take a few minutes.
How many bits in the modulus [512] : 1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys will be non-exportable . . .
[OK]
SW1_SMK (config) #
*Mar 1 0:18:44.431:  %SSH-5-ENABLED:  SSH  1.99 hes been enabled
SW1_SMK (config) #line  vty 0 2
SW1_SMK (config-line) #transport input ssh
SW1_SMK (config-line) #login local
SW1_SMK (config-line) #exit
SW1_SMK (config) #
Mengatur username dan password yang digunakan login melalui SSH
Mengonfigurasi enkripsi SSH
Mengatur agar switch menjalankan server SSH pada virtual terminal
6
SW1_SMK (config) #exit
SW1_SMK #
%SYS-5-CONFIG_I: configurad from console by console
SW1_SMK#show vlan
VLAN Name Status Ports
----  ---------------------------------------   -------------- ---------------------------------------
1 default active FA0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, FA0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig0/1,Gig0/2
100 VLAN100 active Fa0/1,Fa0/2
200 VLAN200 active Fa0/3, Fa0/4
1002 fddi- default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trenet-default active
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgMode Trans1
Trans2
----  ------ ---------- ----- ------ ------ ------ ---- -------------- ------ ------------ ------- -------- ---------------
1enet 100001 1500 - - - - - 0 0
10 enet 100010 1500 - - - - - 0 0
200 enet 100020 1500 - - - - - 0 0
1002 fddi 101002 1500 - - - - - 0 0
1003 tr 101003 1500 - - - - - 0 0
1004 fdnet 101004 1500 - - - ieee – 0 0
1005 trnet 101005 1500 - - - ibm – 0 0
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1
Trans2
---- ----- --------------- ------ --- --- -------------- ---------- ----------- -------------- ------------ ------------ ----------
Remote SPAN VLANs
--------------------------------------------------------------------------------
Primary Secondary Type ports
-------- ----------- ---------------------------- -------------------------------------------------
SW1_SMK #
Menampilkan interface yang terdaftar pada VLAN.sebelumnya keluar terlebih dahulu dari Global Configuration Mode
7
SW1_SMK#copy running-config startup-config
Destination filename  [startup-config] ?
[OK]
SW1_SMK#
Menyimpan konfigurasi switch ke NVRAM agar konfigurasi  tidak hilang saat switch di-restart
4.Periksa bahwa mode trunk telah berjalan pada switch SW1_SMK.
Langkah Ke-
command
Keterangan
1
SW1_SMK#
SW1_SMK#show interface trunk port mode encepsulation status native vlan
Fa0/5  1,100,200
Port Vlans allowed and active in management domain
Fa0/5  1,100,200
Port Vlans in spanning tree forwarding state and not pruned
Fa0/5  1,100,200
Perintah tersebut menampilkan informasi detail mengenai interface trunk pada SW1_SMK
5.Selanjutnya mengatur VLAN pada switch SW2_SMK
Langkah Ke-
command
Keterangan
1
Switch>
Switch>enable
Switch#configuration terminal Enter configuration  commads, one per line . End with CNTL/Z.
Switch (config) #hostname SW2_SMK
Login ke SW2_SMK,masuk ke Global Configuration Mode,setelah di gunakan hostname switch
2
SW2_SMK (config) #vlan 100
SW2_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
 SW2_SMK (config-vlan) #exit
SW2_SMK (config) #vlan 200
SW2_SMK (config-vlan) #name VLAN 200
 SW2_SMK (config-vlan) #exit
Menambahkan VLAN 100 Dan VLAN 200
3
SW2_SMK #interface range fa0/2-3
SW2_SMK (config-if-range) #switchport access
SW2_SMK (config-if-range)  #switch access vlan 200
SW2_SMK (config-if-range)  #exit
Mengkonfigurasi interface Fa0/2-3 ke mode access dengan VLAN-ID 200
4
SW2_SMK #interface range fa0/4-5
SW2_SMK (config-if-range) #switchport access
SW2_SMK (config-if-range)  #switch access vlan 200
SW2_SMK (config-if-range)  #exit
SW2_SMK (config) #interface fa0/1
SW2_SMK (config-if) #switchport mode trunk
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up down
%LINEPROTA0-5UPDOWN: Line protocol on Inteface FastEthernet0/5, changed state to up
SW2_SMK (config-if) #switchaport trunk allow vlan 1,100,200
SW2_SMK (config-if) #exit
SW2_SMK (config) #interface vlan 100
SW2_SMK (config-if) #
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN:  Line protocol on interfsce Vlan100, changed state to up
SW2_SMK (config-if) #ip address
192.168.0.253  255.255.255.0
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK (config) #interface vlan 200
SW2_SMK (config-if) #exit
%LINEPROTO-5-CHANGED: Interface Vlan100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN:  Line protocol on interfsce Vlan200, changed state to up
SW2_SMK (config-if) #ip address
192.168.1.253  255.255.255.0
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK (config) #
Mengkonfigurasi interface Fa0/4-5 ke mode access dengan VLAN-ID 100
Mongonfigurasi interface Fa0/1 ke mode trunk dan hanya mengizikan VLAN-ID 1,100,dan 200
Mengonfigurasi IP address pada interface VLAN 100,sebagai IP management
Mengkonfigurasi IP address pada interface VLAN 200 sebagai IP Management
5
SW2_SMK (config) #enable secret masuk
SW2_SMK (config) #ip domain-name smkbisa
SW2_SMK (config) #username ssh secret masuk
SW2_SMK (config) #crypto key generate rsa
The name for the keys will be:
SW1_SMK.
Smkbisa
Choosle the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your
General purpose kays. Choosing a key Modulus greater rhan 512 may take a few minutes.
How many bits in the modulus [512] : 1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys will be non-exportable . . .
[OK]
SW2_SMK (config) #
*Mar 1 0:18:44.431:  %SSH-5-ENABLED:  SSH  1.99 hes been enabled
SW2_SMK (config) #line  vty 0 2
SW2_SMK (config-line) #transport input ssh
SW2_SMK (config-line) #login local
SW2_SMK (config-line) #exit
SW2_SMK (config) #
Mengatur username dan password yang digunakan login melalui SSH
Mengonfigurasi enkripsi SSH
Mengatur agar switch menjalankan server SSH pada terminal virtual
6
SW2_SMK (config) #exit
SW2_SMK #
%SYS-5-CONFIG_I: configurad from console by console
SW2_SMK#show vlan
VLAN Name Status Ports
----  ---------------------------------------   -------------- ---------------------------------------
1 default active FA0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, FA0/13, Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24
Gig0/1,Gig0/2
100 VLAN100 active Fa0/4,Fa0/3
200 VLAN200 active Fa0/2, Fa0/1
1002 fddi- default active
1003 token-ring-default active
1004 fddinet-default active
1005 trenet-default active
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgMode Trans1
Trans2
----  ------ ---------- ----- ------ ------ ------ ---- -------------- ------ ------------ ------- -------- ---------------
1enet 100001 1500 - - - - - 0 0
10 enet 100010 1500 - - - - - 0 0
200 enet 100020 1500 - - - - - 0 0
1002 fddi 101002 1500 - - - - - 0 0
1003 tr 101003 1500 - - - - - 0 0
1004 fdnet 101004 1500 - - - ieee – 0 0
1005 trnet 101005 1500 - - - ibm – 0 0
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1
Trans2
---- ----- --------------- ------ --- --- -------------- ---------- ----------- -------------- ------------ ------------ ----------
Remote SPAN VLANs
--------------------------------------------------------------------------------
Primary Secondary Type ports
-------- ----------- ---------------------------- -------------------------------------------------
SW2_SMK #
Menampilkan interface yang terdaftar pada VLAN.sebelumnya keluar terlebih dahulu dari Global Configuration Mode
7
SW2_SMK#copy running-config startup-config
Destination filename  [startup-config] ?
[OK]
SW2_SMK#
Menyimpan konfigurasi switch ke NVRAM agar konfigurasi  tidak hilang saat switch di-restart
6.Tampilkan status interface trunk pada switch SW2_SMK.
Langkah Ke-
command
Keterangan
1
SW2_SMK#
SW2_SMK#show interface trunk
Port Mode Encapsulation Status Native vlan
Fa0/1 on 802.1q  trunking  1
port mode encepsulation status native vlan
Fa0/1  1,100,200
Port Vlans allowed and active in management domain
Fa0/1  1,100,200
Port Vlans in spanning tree forwarding state and not pruned
Fa0/1  1,100,200
Perintah tersebut menampilkan informasi detail mengenai interface trunk pada SW2_SMK
7.Tahap akhir, yaitu dengan menguji konektivitas setiap PC clien.
Langkah Ke-
command
Keterangan
1
C:\>ping –n   1   192.168.0.1
Pingng 192.168.0.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.1: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 13ms, Maximum = 13ms, Average = 13ms   
 C:\>ping –n   1   192.168.0.2
Pingng 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.2: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 2ms, Average = 2ms  
C:\>ping –n   1   192.168.0.3
Pingng 192.168.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.3:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.3: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms  
 C:\>ping –n   1   192.168.0.4
Pingng 192.168.0.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.4:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.0.4: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms  
C:\>ping –n   1   192.168.0.253
Pingng 192.168.0.253 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.253:   bytes=32 time<1ms  TTL=255
Ping stastistics for 192.168.0.253: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms  
C:\>ping –n   1   192.168.0.254
Pingng 192.168.0.254 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.254:   bytes=32 time=1ms  TTL=255
Ping stastistics for 192.168.0.254: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms 
C:\>
Pemgujian pada PC0
2
C:\>ping –n   1   192.168.1.1
Pingng 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.1: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms
 C:\>ping –n   1   192.168.1.2
Pingng 192.168.1.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1=2:   bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.2: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms 
C:\>ping –n   1   192.168.1.3
Pingng 192.168.1.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.3  bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.3: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 2ms, Average = 2ms 
C:\>ping –n   1   192.168.1.4
Pingng 192.168.1.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.4  bytes=32 time=1ms  TTL=128
Ping stastistics for 192.168.1.4: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms 
C:\>ping –n   1   192.168.1.253
Pingng 192.168.1.253 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.253:   bytes=32 time=1ms  TTL=255
Ping stastistics for 192.168.1.253: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum =1ms, Average = 1ms  
C:\>ping –n   1   192.168.1.254
Pingng 192.168.1.254 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.254:   bytes=32 time=1ms  TTL=255
Ping stastistics for 192.168.1.254: peckets:  sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0%   loss),
Approximate Router Trip Times In Milli-Seconds:
Minimum = 1ms, Maximum = 1ms, Average = 1ms 
C:\>
Pemgujian pada PC2
      Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan V)
     1. Apa perbedaan antara 802.1 Q dengan LINE? Jelaskan.
     2. Mengapa VMPS sangat penting dalam membuat pekerjaan adminitrator? Jelaskan.
     3. Bagaimana peran trunking dalam menghubungkan jaringan VLAN yang berbeda?
B. Praktikum (Nilai V)
Tugas praktikum bersipat individu. Buat skema jaringan VLAN dengan mode trunk berdasarkan gambar berikut.
C. Eksperimen (Nilai Proyek V)
Pada tugas praktik sebelumnya (Praktik V) Tambahkan switch baru yang terhubung dengan switch main, kemudian lakukan konfigurasi sebagai berikut.
1. Ubah hostname switch menjadi SW_New.
2. Koneksikan fa0/1 SW_New dengan mode trunk kw switch SW_MAIN.
3. Buatlah VLAN 20 pada port fa0/2 dan fa0/3.
4. Pastikan semua klien dalam VLAN 20 SW_New dapat terhubung dengan PC4,PC5,PC2, dan PC3.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Routing Statis Dan Routing Dinamis

BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING

Access Control List